Pada
era Reformation pada 16th century, ide tentang perdagangan bebas muncul
yang kemudian diadopsi secara hukum oleh Hugo de Groot atau Grotius.
Kebijakan ekonomi di Europe selama akhir Middle Ages dan awal
Renaissance adalah memberlakukan aktivitas ekonomi sebagai barang yang
ditarik pajak untuk para bangsawan dan gereja. Pertukaran ekonomi diatur
dengan hukum feudal seperti hak untuk mengumpulkan pajak jalan begitu
juga pengaturan asosiasi pekerja (guild) dan pengaturan religious dalam
masalah penyewaan. Kebijakan ekonomi seperti itu didesain untuk
mendorong perdagangan pada wilayah tertentu. Karena pentingnya kedudukan
sosial, aturan-aturan terkait kemewahan dijalankan, pengaturan pakaian
dan perumahan meliputi gaya yang diperbolehkan, material yang digunakan
dan frekuensi pembelian bagi masing-masing kelas yang berbeda.
Di
antara berbagai mercantilist theory salah satunya adalah bullionism,
doktrin yang menekankan pada pentingnya akumulasi precious metals.
Mercantilists berpendapat bahwa negara seharusnya mengekspor barang
lebih banyak dibandingkan jumlah yang diimport sehingga luar negeri akan
membayar selisihnya dalam bentuk precious metals. Mercantilists juga
berpendapat bahwa bahan mentah yang tidak dapat ditambang dari dalam
negeri maka harus diimport, dan mempromosikan subsidi, seperti
penjaminan monopoli protective tariffs, untuk meningkatkan produksi
dalam negeri dari manufactured goods.Para perintis mercantilism
menekankan pentingnya kekuatan negara dan penaklukan luar negeri sebagai
kebijakan utama dari economic policy. Jika sebuah negara tidak
mempunyai supply dari bahan mentahnnya maka mereka harus mendapatkan
koloni darimana mereka dapat mengambil bahan mentah yang dibutuhkan.
Koloni berperan bukan hanya sebagai penyedia bahan mentah tapi juga
sebagai pasar bagi barang jadi. Agar tidak terjadi suatu kompetisi maka
koloni harus dicegah untuk melaksanakan produksi dan berdagang dengan
pihak asing lainnya.Selama the Enlightenment, physiocrats Perancis
adalah yang pertama kali memahami ekonomi berdiri sendiri. Salah satu
tokoh yang terpenting adalah Francois Quesnay. Diagram ciptaannya yang
terkenal, tableau economique, oleh kawan-kawannya dianggap sebagai salah
satu temuan ekonomi terbesar setelah tulisan dan uang. Diagram zig-zag
ini dipuji sebagai rintisan awal bagi pengembangan banyak tabel dalam
ekonomi modern, ekonometrik, multiplier Keynes, analisis input-output,
diagram aliran sirkular dan model keseimbangan umum Walras.
Tokoh lain dalam periode ini adalah Richard Cantillon, Jaques Turgot, dan Etienne Bonnot de Condillac. Richard Cantillon
(1680-1734) oleh beberapa sejarawan ekonomi dianggap sebagai bapak
ekonomi yang sebenarnya. Bukunya Essay on the Naturof Commerce ini
General (1755, terbit setelah dia wafat) menekankan pada mekanisme
otomatis dalam pasar yakni penawaran dan permintaan, peran vital dari
kewirausahaan, dan analisis inflasi moneter “pra-Austrian” yang canggih
yakni tentang bagaimana inflasi bukan hanya menaikkan harga tetapi juga
mengubah pola pengeluaran.
Jaques Turgot
(1727-81) adalah pendukung laissez faire, pernah menjadi menteri
keuangan dalam pemerintahan Louis XVI dan membubarkan serikat kerja
(guild), menghapus semua larangan perdagangan gandum dan mempertahankan
anggaran berimbang. Dia terkenal dekat dengan raja meskipun akhirnya
dipecat pada 1776. Karyanya Reflection on the Formation and Distribution
of Wealth menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang perekonomian.
Sebagai seorang physiocrats, Turgot membela pertanian sebagai sektor
paling produktif dalam ekonomi. Karyanya yang terang ini memberikan
pemahaman yang baik tentang preferensi waktu, kapital dan suku bunga,
dan peran enterpreneur-kapitalis dalam ekonomi kompetetitif.
Etienne
Bonnot de Condillac (1714-80) adalah orang yang membela Turgot di
saat-saat sulit tahun 1775 ketika dia menghadapi kerusuhan pangan saat
menjabat sebagai menteri keuangan. Codillac juga merupakan seorang
pendukung perdagangan bebas. Karyanya Commerce and Government (terbit
sebulan sebelum The Wealth of Nation, 1776) mencakup gagasan ekonomi
yang sangat maju. Dia mengakui manufaktur sebagai sektor produktif,
perdagangan sebagai representasi nilai yang tak seimbang dimana kedua
belah pihak bisa mendapat keuntungan, dan mengakui bahwa harga
ditentukan oelh nilai guna, bukan nilai kerja.
Tokoh lainnya, Anders Chydenius
(1729–1803) menulis buku The National Gain pada 1765 yang menerangkan
ide tentang kemerdekaan dalam perdagangan dan industri dan menyelidiki
hubungan antara ekonomi dan masyarakat dan meletakkan dasar liberalism,
sebelas tahun sebelum Adam Smith menulis hal yang sama namun lebih
komprehensif dalamThe Wealth of Nations. Menurut Chydenius, democracy,
kesetaraan dan penghormatan pada hak asasi manusia adalah jalan
satu-satunya untuk kemajuan dan kebahagiaan bagi seluruh anggota
masyarakat.
Mercantilism
mulai menurun di Great Britain pada pertengahan 18th, ketika sekelompok
economic theorists, dipimpin oleh Adam Smith, menantang dasar-dasar
mercantilist doctrines yang berkeyakinan bahwa jumlah keseluruhan dari
kekayaan dunia ini adalah tetap sehingga suatu negara hanya dapat
meningkatkan kekayaannya dari pengeluaran negara lainnya. Meskipun
begitu, di negara-negara yang baru berkembang seperti Prussia dan
Russia, dengan pertumbuhan manufacturing yang masih baru, mercantilism
masih berlanjut sebagai paham utama meskipun negara-negara lain sudah
beralih ke paham yang lebih baru.
Pemikiran
ekonomi modern biasanya dinyatakan dimulai dari terbitnya Adam Smith’s
The Wealth of Nations, pada 1776, walaupun pemikir lainnya yang lebih
dulu juga memberikan kontribusi yang tidak sedikit. Ide utama yang
diajukan oleh Smith adalah kompetisi antara berbagai penyedia barang dan
pembeli akan menghasilkan kemungkinan terbaik dalam distribusi barang
dan jasa karena hal itu akan mendorong setiap orang untuk melakukan
spesialisasi dan peningkatan modalnya sehingga akan menghasilkan nilai
lebih dengan tenaga kerja yang tetap. Smith’s thesis berkeyakinan bahwa
sebuah sistem besar akan mengatur dirinya sendiri dengan menjalankan
aktivits-aktivitas masing-masing bagiannya sendiri-sendiri tanpa harus
mendapatkan arahan tertentu. Hal ini yang biasa disebut sebagai
“invisible hand” dan masih menjadi pusat gagasan dari ekonomi pasar dan
capitalism itu sendiri.
Smith adalah salah satu tokoh dalam era Classical Economics dengan kontributor utama John Stuart Mill and David Ricardo.
John Stuart Mill, pada awal hingga pertengahan abad 19th, berfokus pada
“wealth” yang didefinisikannya secara khusus dalam kaitannya dengan
nilai tukar obyek atau yang sekarang disebut dengan price.
Pertengahan
abad 18th menunjukkan peningkatan pada industrial capitalism, memberi
kemungkinan bagi akumulasi modal yang luas di bawah fase perdagangan dan
investasi pada mesin-mesin produksi. Industrial capitalism, yang
dicatat oleh Marx mulai dari pertigaan akhir abad 18th, menandai
perkembangan dari the factory system of manufacturing, dengan ciri utama
complex division of labor dan routinization of work tasks; dan akhirnya
memantapkan dominasi global dari capitalist mode of production.
Hasil
dari proses tersebut adalah Industrial Revolution, dimana industrialist
menggantikan posisi penting dari merchant dalam capitalist system dan
mengakibatkan penurunan traditional handicraft
skills dari artisans, guilds, dan journeymen. Juga selam masa ini,
capitalism menandai perubahan hubungan antara British landowning gentry
dan peasants, meningkatkan produksi dari cash crops untuk pasar lebih
daripada yang digunakan untuk feudal manor. Surplus ini dihasilkan
dengan peningkatan commercial agriculture sehingga mendorong peningkatan
mechanization of agriculture.
Ø Pengendalian produksi akan meliputi:
1) Pembelian
bahan baku,yang menuntut dilakukannya pemilihan pemasok,negosiasi
potongan volume,dan kemungkinan mendelegasi produksi kepada pemasok.
2) Pengendalian persediaan ,yang meliputi pengelolaan berbagai persediaan pada tingkat-tingkat yang akan meminimalkan biaya.
3) Pengaturan rute,yang menentukan urut-urutan pekerjaan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan produksi.
4) Penjadwalan mutu, yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi peningkatan-peningkatan yang masih perlu dilakukan dalam produksi.
Ø Metode-metode utama yang masih digunakan untuk meningkatkan efisiensi produksi adalah:
· Teknologi
· Skala ekonomis
· RestrukturasI
Pada abad 19th, Karl Marx
menggabungkan berbagai aliran pemikiran meliputi distribusi sosial dari
sumber daya, mencakup karya Adam Smith, juga pemikiran socialism dan
egalitarianism, dengan menggunakan pendekatan sistematis pada logika
yang diambil dari Georg Wilhelm Friedrich Hegel
untuk menghasilkan Das Kapital. Ajarannya banyak dianut oleh mereka
yang mengkritik ekonomi pasar selama abad 19th dan 20th. Ekonomi Marxist
berlandaskan pada labor theory of value yang dasarnya ditanamkan oleh
classical economists (termasuk Adam Smith)
dan kemudian dikembangkan oleh Marx. Pemikiran Marxist beranggapan
bahwa capitalism adalah berlandaskan pada exploitation kelas pekerja:
pendapatan yang diterima mereka selalu lebih rendah dari nilai pekerjaan
yang dihasilkannya, dan selisih itu diambil oleh capitalist dalam
bentuk profit.
Pada
akhir abad 19th, kontrol dan arah dari industri skala besar berada di
tangan financiers. Masa ini biasa disebut sebagai “finance capitalism,”
dicirikan dengan subordination proses produksi ke dalam accumulation of
money profits dalam financial system. Penampakan utama capitalism pada
masa ini mencakup establishment of huge industrial cartels atau
monopolies; kepemilikan dan management dari industry oleh financiers
berpisah dari production process; dan pertumbuhan dari complex system
banking, sebuah equity market, dan corporate memegang capital melalui
kepemilikan stock. Tampak meningkat juga industri besar dan tanah
menjadi subject of profit dan loss oleh financial speculators. Akhir
abad 19th juga muncul “marginal revolution” yang meningkatkan dasar
pemahaman ekonomi mencakup konsep-konsep seperti marginalism dan
opportunity cost. Lebih lanjut, Carl Menger menyebarkan gagasan tentang
kerangka kerja ekonomi sebagai opportunity cost dari keputusan yang
dibuat pada margins of economic activity.
Soal dan Jawaban
1.
Apa yang dimaksud dengan produksi?
Pembuatan barang dan jasa yang sudah jadi dengan
menggunakan faktor-faktor produksi: tanah, tenaga kerja, modal,
kewirausahaan dan pengetahuan
2.Apa yang dimaksud dengan manajemen operasi?
Pembuatan barang dan jasa yang sudah jadi dengan
menggunakan faktor-faktor produksi: tanah, tenaga kerja, modal,
kewirausahaan dan pengetahua
3.Apa yangng dimaksud dengan from utility?
Nilai yang ditambahkan dengan pembuatan produk dari
jasa yang sudah jadi, seperti nilai yang ditambahkan dengan penggunaan
silikon dan pembuatan chip komputer atau penggabungan layanan untuk menciptakan paket liburan
4.Apa yang dimaksud dengan proses sebentar-sebentar?
Proses produksi dimana jumlah produksi sedikit dan mesin sering diubah untuk membuat produk-produk yang berbeda
5.Apa yang dimaksud dengan manufaktur yang fleksibel?
Merancang mesin untuk mengerjakan banyak tugas, sehingga mesin tersebut dapat menghasilkan beragam produk
6.Apa yang dimaksud dengan manufaktur yang ramping?
Produksi barang dengan menggunakan segala sumber yang lebih sedikit ketimbang produksi massa
7.Apa yang dimaksud dengan penyesuaian massa?
Menyesuaikan produk untuk memenuhi kebutuhan pelanggan individual
8.Apa yang dimaksud dengan lokasi fasilitas?
Proses pemilihan lokasi geografis untuk opersional perusahaan
9.Apa yang dimaksud dengan tata ruang fasilitas?
Susunan fisik sumber (termasuk orang-orang) dalam proses produksi
10.Apa yang dimaksud dengan perencanaan persyaratan bahan?
Sistem manajemen produksi berbasis komputer yang
menggunakan ramalan penjualan untuk memastikan bahwa bagian-bagian dan
bahan-bahan yang dibutuhkan tersedia pada waktu dan tempat yang tepat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar