Akhir-akhir ini saya sering melamun,
banyak kemudian orang berbicara namun akhirnya tidak saya pahami. Nah,
apa hubungannya dengan GIGO? GIGO yang saya maksud adalah Garbage In
Garbage Out atau lewat kuping kiri keluar kuping kanan tanpa hasil. GIGO
sendiri menurut saya bisa terjadi karna dua maksud yaitu karena memng
mereka tidak paham dengan alur pembicaraan atau kedua karena pembicaraan
itu memang tidak menarik. Well, ini hanya cerita tentang masa lalu.
Dulu, saya pernah mengalami menjadi
seorang pendengar setia. Setiap orang bercerita, saya coba untuk selalu
memahamimaksudnya kemudian berspekulasi dan memberikan sedikit banyak
saran. Saya mengatakan bahwa ini skenario. Dimana ada seorang yang
berbicara panjang lebartentang suatu masalah. Setelah berjam-jam
berbicara maka saya pikir dia telah kelelahan karena saya melihat dia
mulai menyeka keringatnya. Lantas dia kemudian menanyakan kepada saya,
“Bagaimana sudah jelas dengan masalah saya?”
Sontak saya terkagetkan, bagaikan bangun dari mimpi panjang.saya pun hanya mengatakan “Apa?”
Sering saya mendapatkan hal ini, perasaan
jenuh atau kadang kala permasalahan yang mereka maksud adalah hal kecil
yang segera bisa diselesaikan. Saya sadar betul bahwa tidak boleh
pikiran ini sepicik itu untuk tidak mendengarkannya bercerita.
Tapi, bagaimana kalau memang saya “tidak
mendengar apa-apa”, sebab waktu itu “tidak tertarik mendengar apa-apa”
sebab “tidak ada apa-apa yang berharga untuk didengar.”
Saya hanya ingin menyadari dan memberikan
pengalaman. Seberapapun kalian ingin mendengarkan oranglain
menceritakan masalahnya, saya pikir ada hak dari kita untuk menuntut
mereka memahamkan. Bukan dengan cara berbicara panjang lebar tapi denagn
pemahaman singkat. Hal inilah yang sering saya tuntut sehingga,
diselesainya mereka berbicara,s aya coba untuk menanyakan sebuah
pertanyaan yang runtut. Bermaksud hati ingin memberikan pemahaman
tentang bagaimana memberikan sebuah pemahaman.
Kalau dalam hati, sering mungkin sudah
keluar kata GIGO (Garbage In Garbage Out), kalau input komputer, jika
yang masuk sampah maka yang keluar sampah pula. hehe
Jika kasusnya seperti itu, maka sebagai
pendengar yang baik kita harus bekerja ekstra keras untuk menanyakan
ulang. Dan jika kebetulan kita sebagai penanya dan pemberi informasi
(curhat) maka kita harus memahamkannya dengan baik. Dari pertanyaan yang
paling simpel apa hingga turunannya. Itu sudah cukup, karena komunikasi
yang baik ketiak keduanya bisa saling emnimpali.
Say No To GIGO!!
sumber : http://teleologis.wordpress.com/2011/05/31/gigo/
sumber : http://teleologis.wordpress.com/2011/05/31/gigo/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar